Powered By Blogger

Kamis, 02 Juni 2011

a long trip to Jogja -Dieng

Well, isi blog saya kali ini mungkin agak berbeda dari tema - tema sebelumnya yang ada. Secara blog ini saya buat untuk memenuhi nilai mulok saya disekolah, so, kali ini tugas yang diberikan adalah menceritakan pengalaman dan perjalanan saya selama study tour Jogja - Dieng bulan Mei 2010 lalu bersama sekolah tercinta. Silahkan menikmati...
          
      Hari pertama, kamipun bersiap-siap berkumpul di sekolah pada pukul satu siang karena rencana keberangkatannya adalah pukul dua siang dari sekolah SMAN 12 Jakarta. Setelah semuanya berkumpul kamipun melaksanakan apel, absensi, dan doa bersama agar perjalanan kali ini akan berjalan dengan baik tanpa ada kurang sedikitpun. Setelah semua apel dan segala macamnya selesai dilaksanakan kamipun bergegas menuju bus kami masing-masing, sangat amat disayangkan, terjadi keterlambatan waktu sekitar kurang lebih satu jam dari waktu yang direncanakan, sehingga terjadilah keterlambatan untuk hampir semua jadwal yang telah direncanakan pada hari itu, seperti contohnya adalah makan malam.

Namun ternyata tidak hanya sampai disitu saja efek keterlambatan tersebut, ternyata efeknyapun berdampak pada hari selanjutnya  yaitu pada perjalanan menuju Dieng, seharusnya kita sampai disana sebelumwaktu subuh datang, namun apalahdaya semua tak sesuai rencana, kita terlambat dan sunrise yang seharusnya menjadi primadona pada perjalanan ke bukit Dieng tersebut malah tidak dapat kita nikmati.. Untunglah pemandangan disana dapat mengobati kekecewaan yang ada, pemandangan yang amat menakjubkan membuat saya merasa sayang jika dilewatkan begitu saja. Setelah puas berada di Dieng kamipun melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur, yap, Candi Borobudur, tempat yang rasanya wajib dikunjungi apabila kita berwisata ke kota pendidikan ini. Namun untuk ketiga kalinya saya ucapkan sangat amat disayangkan, karena kita berkejar-kejaran dengan waktu yang ada, ya, benar sekali, semua karena keterlambatan perjalanan di awal yang menghancurkan hampir semuanya. Bayangkan saja kita hanya mendapatkan waktu kjurang lebih setengah sampai satu jam saja berada di Candi Borobudur tersebut. Ckckck.

Hari ketiga, satu-satunya hari yang amat sangat memuaskan bagi saya, karena, ya tidak lain tidak bukan adalah karena kita diberikan waktu bebas untuk berbelanja ke Malioboro, tapi tunggu dulu, sebelum itu kami mengunjungi UGM dan keraton dulu, setelahnya barulah kita diberi waktu bebas untuk berbelanja di Malioboro.

Hari keempat, hari yang tidak bisa dibilang kalah juga tingkat keseruannya dari hari ketiga, karena dihari keempat ini kita serombongan berjalan menuju Kaliurang, disana kita memanjat gunung yang bisa dikatakan lumayan menantang dan menguji adrenalinlah untuk ukuran kita yang masih amatir ini. Ketinggiannya, keterjalannya, semuanya, amat menantang dan menguji adrenalin saya, sekitar satu jam kita semua memanjat sampai puncak, dan terlihatlah pemandangan menakjubkan dari atas sana, yaitu pemandangan alam yang dihasilkan alami akibat tumpahan lahar gunung berapi yang pernah terjadi disana. Sungguh pemandangan hebat yang amat menakjubkan. Setelah puas bermain-main dan menanjak gunung di Kaliurang tersebut kamipun langsung bergegas menuju bus kami masing-masing untuk melanjutkan perjalanan, yaitu, makan malam! Yap makan malam, setelah makan malam selesai kamipun bergegas kembali ke bus melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta dan sampai pada pagi harinya sekitar pukul 8 pagi, sungguh perjalanan yang menyenangkan walaupun kurang memuaskan, semoga dapat menjadi pelajaran dan dapat diperbaiki di perjalanan-perjalanan selanjutnya. Cukup sekian cerita saya mengenai perjalanan ke Jogja pada bulan Mei 2011 ini kurang-lebihnya mohon dimaafkan,semoga terhibur. Terima kasih.

Kamis, 17 Februari 2011

How to make a comic :

1. Tentukan Tema!

2. Temukan Alurmu Sendiri!
    Plot adalah inti cerita. Kalau sudah membuat plot yang sesuai, ceritanya akan melebar.

3. Buat Tokoh Sesuai Tema!

4. Buatlah Episode Dengan Konsisten!
    Bagilah cerita jadi beberapa bagian penting.
    Yang penting harus jaga konsistensi cerita! Kerangka cerita!
    Pokoknya buatlah konflik pembuka semenarik mungkin!

5. Ayo Bikin Name!
   Name adalah bikin panel dan dialog sebelum menggambar.
   Kalau bikin name dari kertas kosong, susah banget, lho. Kalau caraku, begini...
   Buat dulu dialognya, ditulis sampai akhir cerita! Lalu bagi-bagi dialog per halaman!
   Kalau jumlah halaman tak sesuai, dialog bisa kau tambah atau kurangi.
   Kalau sudah selesai dengan skenario, saatnya bikin panel!
   Kau harus konsentrasi penuh saat membuatnya!

6. Ayo Bikin Name! (Pembagian Panel)

Panel harus diatur, bacanya dari kanan ke kiri, atas ke bawah.
Pikirkan dulu pengaturan halaman kiri dan halaman kanan.

Adegan yang menyolok, panelnya lebih besar! Jangan lupa memberi panel dengan variasi bentuk. Dengan variasi bentuk, panel jadi terlihat menarik dan tidak membosankan.
Skenario yang ditulis sebelumnya bisa diubah mengikuti panel!
Pokoknya panelnya harus mudah dibaca dan dimengerti!

7. Peralatan Membuat Komik!
Kertas:
Pilih ukuran B4, kau bisa membelinya di toko peralatan komik.






Screentone:
Untuk menempel beragam motif, membantu pengerjaan komik.






Pensil:
Ukuran B atau 2B.
Pakai pensil otomatis (mekanik) juga boleh.



Penghapus:
Untuk menghapus garis pensil.




Tinta:
Untuk isi pena (pen).




Penggaris:
Pakai yang berukuran 30cm.




Drawing Pen:
Untuk menegaskan garis, gambar dan panel.



White Ink:
Tinta putih untuk colour poster.

Kuas Penghapus:
Untuk menghapus remah-remah penghapus.

Mata Pena:
Pakai yang bulat dan untuk pena G, sekarang harganya mahal, ya!

8. Cara Memakai Pen

Pertama-tama, pasang mata pena!
Sebelum pakai tinta, siapkan 2 botol bekas selai atau yang lain.
Satu untuk ujung pena, satu lagi untuk kuas.
Bubuhkan minyak di ujung pena.

1. Celupkan ujung pena ke dalam air.
2. Hapus dengan tisu.
3. Teteskan tinta yang berlebih.

Nah, hasil gambarmu pasti bersih!
Garis yang bagus bila dibuat dengan menarik ujung pena dari atas ke bawah.
Rambut, mata, dan benda-benda kecil bisa dibuat dengan pena bulat.
Kalau untuk muka dan badan, pakai pena G.

Selesai dipakai, celupkan ujung pena ke dalam air dan hapus dengan tisu sampai bersih.
Alat yang terawat baik bisa awet, lho! ^^

9. Mengisi Dengan Pen!

Kalian harus menggambar sketsa dengan halus!
Jangan lupa, buat gambar tipis-tipis dengan pensil B atau 2B.
Pokoknya tinggal ditegaskan oleh pen saja!

Lakukan pen touch, untuk menegaskan garis.
Terutama untuk membedakan tokoh manusia dari backgroundnya, agar tampak alami.
Kalau tinta mengering, langsung hapus dengan penghapus.
Bingung karena garis penanya jadi samar?
Sejak awal, harus begini.
Tegaskan garis pensil dengan pena, dengan penuh semangat!
Garis tebal dan tipis harus jelas.
Jangan sampai pudar kalau kena penghapus!

10. Background Sangat Penting!

Jangan lupa perspektif background!
Kalian harus rajin bikin background dan barang-barang kecil!

Misalnya masuk cafe untuk kencan. Seperti apa cafenya? Imut atau dewasa?
Mereka makan apa? Minum apa?
Pokoknya buat agar pembaca bisa merasakan suasana.

11. Saat Komik Sudah Selesai!

Jika naskah sudah selesai dibuat, bawa ke bagian editorial komik untuk cari pendapat.
Kau harus menelpon untuk bertemu beberapa hari sebelumnya.
Catat nasihatnya, tanya apa yang tak kau ngerti!
Jangan lupa, tak selalu dapat editor yang baik, lho.

Ada juga editor seperti ini...:
Editor A: Tokoh utamanya menunggu terus, ceritanya tak seru!
Editor B: Lebih bagus kalau tokoh utamanya agresif...

Seperti apapun editor yang kalian dapat, kalian harus tetap semangat!
Pikir saja, "Karya ini harus selesai"!
Pokoknya percaya saja pada editor!

SEMOGA BERMANFAAT!

Doraemon


Doraemon adalah judul sebuah manga populer yang dikarang Fujiko F. Fujio sejak tahun 1969 dan berkisah tentang kehidupan seorang anak pemalas kelas 5 SD yang bernama Nobi Nobita yang didatangi oleh sebuah robot kucing bernama Doraemon yang datang dari abad ke-22. Dia dikirim untuk menolong Nobita agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesannya daripada harus menderita dari utang finansial yang akan terjadi di masa depan yang disebabkan karena kebodohan Nobita.

Doraemon dikirim kembali ke masa Nobita hidup oleh cicit Nobita, Sewashi, untuk memperbaiki kehidupan Nobita agar keturunannya merasakan kehidupan yang lebih baik. Dalam kehidupan aslinya (tanpa dibantu Doraemon), Nobita gagal dalam pelajaran sekolahnya, gagal dalam karier, dan meninggalkan keluarganya dengan masalah finansial.

Cerita terfokus tentang kehidupan sehari-hari Nobita, tokoh utama cerita ini. Doraemon memiliki sebuah kantung 4 dimensi yang ia isi dengan benda-benda dari masa depan. Seringkali Nobita datang merengek-rengek karena masalah di sekolah atau di lingkungannya, setelah memohon atau memaksa, Doraemon akan mengeluarkan sebuah alat yang membantu Nobita menyelesaikan masalah, membalas dendam, atau hanya sekedar pamer ke teman-temannya.

Bagaimanapun, Nobita biasanya bertindak terlalu jauh, mengacuhkan saran atau perintah Doraemon, dan mengakibatkannya terjerumus ke masalah yang lebih dalam. Terkadang, teman Nobita (biasanya Suneo atau Giant) mencuri alat tersebut dan berakhir dalam kekacauan karena salah menggunakannya.

Sinopsis

Kehidupan awal Doraemon tidak begitu baik. Ia adalah sebuah robot gagal yang dilelang kepada sebuah keluarga miskin yang terlilit utang, yang tak lain adalah keluarga keturunan Nobi Nobita. Doraemon pernah menjalani masa-masa berat: Ia hanya menjadi penjaga bayi setelah gagal melewati ujian di akademi robot, kedua telinganya hancur setelah digigit robot tikus, catnya luntur akibat ulahnya sendiri, dan masih banyak kisah sedih yang ia lalui di tahun pertama kelahirannya. Sampai suatu ketika, keluarganya mengirimkan ia kembali ke masa lalu, kira-kira 250 tahun yang lalu, zaman dimana Nobita Nobi, leluhur keluarga ini, masih hidup di Tokyo.

Misi Doraemon adalah untuk menolong Nobi Nobita (buyut dari Sewashi yang memiliki Doraemon). Nobita adalah seorang anak yang selalu mengalami nasib sial dan tak punya kemampuan apa-apa. Ia bodoh dalam pelajaran sekolah dan tidak bisa berolahraga, Nobita hanya berbakat dalam tembak-menembak,bermain karet, dan tidur; kemampuan yang hampir tak berguna di zaman Jepang modern. Inilah alasan mengapa ia gagal menjalani kehidupannya. Dan Doraemon dikirim dari masa depan untuk menjadikannya seorang pria yang sukses. Sangat ironis, sebuah robot gagal datang membantu seorang anak yang gagal. Tetapi pada kenyataannya, persahabatan kedua anak ini membuat mereka menjadi seseorang yang lebih baik.

Doraemon tiba di tahun 1969, pada hari Tahun Baru Jepang. Ia keluar dari laci meja milik Nobita, dan sejak saat itu ia tinggal bersama Nobita, misinya adalah untuk mencegah Nobita menjadi orang gagal. Setiap kali Nobita tertimpa masalah, Doraemon akan segera membantu dengan alat-alat ajaibnya.

Kelihatannya misi Doraemon berhasil, karena ketika mereka menjelajah ke masa depan, Nobita melihat dirinya menikah dengan Shizuka, bukan dengan Jaiko. Dia juga melihat keturunannya hidup dalam kondisi yang lebih baik daripada ketika Sewashi mengirim Doraemon dulu; bahkan keturunan Nobi mampu membeli robot yang "tidak gagal", Dorami.

Diceritakan dalam manga dan anime, Doraemon dan Nobita saling bekerja sama untuk memperbaiki kehidupan mereka masing-masing. Mereka saling bekerja sama dan tolong-menolong. Banyak juga cerita yang menampilkan kisah keberanian dan kegigihan mereka untuk mempertahankan persahabatan yang sudah mereka jalin.

Tokoh-tokoh utama 

Doraemon

Doraemon pic.jpg

Robot kucing berwarna biru dari abad ke-22 yang dikirim ke abad ke-20 untuk menolong Nobita. Lahir pada 3 September 2112. Tinggi badannya 129,3 cm dan berbobot 129,3 kg. Makanan kesukaannya adalah dorayaki. Doraemon sangat menyayangi dan setia kepada Nobita. Seringkali ia menolong Nobita walaupun ia sendiri dalam kesusahan.
  
Nobi Nobita

Nobita1.jpg

Anak kelas 5 SD yang pemalas dan sering diganggu oleh Giant dan teman-temannya. Tidak pandai dalam olahraga dan juga dalam pelajaran sekolah. Walaupun begitu, ia pandai dalam membuat teka-teki, bermain karet dan menembak. Sifatnya yang terlalu baik dan suka menolong kadang-kadang malah menyeretnya ke dalam masalah. Namun separah apapun, pada akhirnya Nobita akan selalu bergembira.
  
Shizuka Minamoto
 
2606835609.jpg

Anak perempuan yang disukai Nobita dan di masa depan akan menikah dengannya walau di masa sekarang ia lebih dekat dengan Dekisugi karenya lebih kedekatan dibidang intelektual. Ia selalu membela Nobita jika Nobita dikerjai teman-temannya.

Takeshi Goda (nama panggilan: Giant)

755716 1209884173.jpg

Seorang pengganggu yang namanya didasarkan pada kata bahasa Inggris giant (raksasa), cepat marah dan sangat senang menyanyi walaupun suaranya kurang memadai. Ia juga sering mengadakan konser atau resital di lapangan dan mengundang semua temannya untuk datang dan mendengarkan, walaupun sebenarnya mereka tidak suka.

Suneo Honekawa

Suneo.gif

Anak berwajah rubah dari keluarga kaya yang sering memamerkan kekayaannya di depan Nobita dan membuat Nobita merengek ke Doraemon agar bisa menyaingi Suneo. Walaupun begitu, Suneo sebenarnya adalah seorang anak yang sangat manja, mudah menyerah, dan penakut. Ia masih sering mengompol dan kadang harus memakai popok sewaktu tidur. Ia juga seorang narcisist dan sering berbohong untuk menjaga harga dirinya.

Dorami

Dorami.jpg

Adik perempuan Doraemon yang berwarna kuning, pandai beres-beres, bersih-bersih, mencuci dan memiliki tenaga sepuluh ribu daya kuda. Orangnya apik dan benci terhadap ketidakrapihan, dan lebih rajin dibandingkan Doraemon. Ia juga selalu serius dan tidak bisa diajak bercanda; inilah yang membuat Nobita kurang menyukainya.


Mengenai ending doraemon ini memang banyak memakan kontroversial, kalo tidak salah ada 2 versi ending yang berbeda, namun untuk versi officialnya ada 3 ending yang sudah dibuat, saya mendapatkan informasinya dari sini. berikut saya jabarkan ending dari doraemaon.
  • versi pertama, ini adalah ending bahagia dari doraemon, pada suatu saat doraemon mengalami kehabisa batere, sehingga doraemon tidak bisa bergerak atau berinteraksi lagi, satu opsi yang diberikan oleh dorami kepada nobita adalah dengan mengganti batere dari doraemon, namun ingatan doraemon akan nobita dan kawan2 akan hilang semua. Nobita bersumpah akan membetuklan doraemon, dia pun belajar dengan giat, akhirnya nobita menjadi sangat pintar dan menjadi profesor robot. Akhirnya Doraemon pun telah pulih kembali setelah diperbaiki oleh professor Nobita.
  • versi kedua, ternyata Nobita adalah seorang anak lemah penderita autism, jadi semua karakter didalamnya (termasuk doraemon) adalah imaginasi dari nobita anak kecil penyakitan yang selalu terbaring di tempat tidurnya, hal ini dilakukan nobita untuk mengurangi rasa sakit dan depresi yang dialami Nobita.
Berikut adalah cerita dari ending versi yang pertama diatas :

doraemon-tamat-ending-indonesia-1.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-2.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-3.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-4.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-5.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-6.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-7.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-8.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-9.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-10.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-11.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-12.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-13.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-14.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-15.PNG
doraemon-tamat-ending-indonesia-16.PNG

Sabtu, 12 Februari 2011

Sejarah Manga

Manga merupakan istilah untuk komik Jepang. Beda dengan komik Amerika, manga biasanya dibaca dari kanan ke kiri, sesuai dengan arah tulisan kanji Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771 berjudul Mankaku Zuihitsu. Berikutnya terbit Shiji no yukikai oleh Santo Kyoden (1798) dan Manga hyakujo karya Aikawa Minwa (1814). Namun ada juga yang menyebut manga pertama kali muncul abad 12. Manga generasi awal ini bertajuk choju jinbutsu giga yang berisi berbagai gambar lucu hewan dan manusia.

Manga yang dibuat banyak seniman ini memenuhi hampir semua persyaratan manga. Sederhana, memiliki cerita di dalamnya, dan memiliki gambar artistik. Pada mulanya, komik Jepang sangat dipengaruhi gaya Amerika. Ini terlihat dari komik-komik buatan Osamu Tezuka yang sangat bergaya Walt Disney. Ia mengadaptasi karakter wajah komik Amerika, seperti mata, mulut, alis, dan hidung. Beberapa komiknya yang sangat terkenal dan sudah difilmkan adalah: Kimba the White Lion, Black Jack, dan Astro Boy. Keahlian Osamu Tezuka membuat manga menjadikannya tempat berguru para mangaka. Beberapa diantara muridnya adalah Ishinomori Shotaro, Akatsuka Fujio, and Fujiko Fujio yang terkenal dengan Doraemonnya. Osamu Tezuka merupakan salah seorang yang paling memengaruhi perkembangan manga.

Manga mulai menemukan ciri khasnya setelah perang dunia kedua. Salah satu pelopornya adalah Fujiko Fujio yang sukses dengan Doraemon. Ciri khas itu meliputi karakter wajah serta penceritaan. Tokoh-tokoh manga kini bermata besar, memiliki raut wajah halus dengan pipi bulat, hidung sempit dan bibir tipis. Latar belakang gambarnya pun dibuat senatural mungkin. Para mangaka diketahui sangat memerhatikan detail. Konon mereka rela memotret sebuah objek berkali-kali dari berbagai sudut pandang untuk mendapatkan ‘rasa’ tempat. Bila sebelumnya lembaran komik hanya terdiri atas empat kotak gambar, kotak gambar manga bisa lebih dari itu. Para mangaka berusaha membuat gambarnya bergerak. Karena itulah mereka kadang membuat hingga sepuluh kotak gambar dalam satu lembar manga untuk mendapat kesan pergerakan. Membuat kita seolah sedang menonton film kartun saat membaca manga.

Manga menjadi salah satu buku paling laris di Jepang. Majalah-majalah manga beroplah di atas satu juta kopi perminggu. Bahkan komik Doraemon menembus angka 10 juta kopi per edisinya. Saking cintanya orang Jepang dengan manga, komik underground saja bisa laku hingga empat ratus ribu kopi per edisinya.
Tak hanya populer di Jepang, pecinta manga datang dari berbagai penjuru dunia. Kesederhanaan manga dalam bertutur menimbulkan daya tarik besar bagi pecinta komik. Para fans manga membentuk klub pecinta manga dan membuat situsnya. Mereka juga kerap berkumpul untuk membincangkan manga dengan memakai kostum tokoh-tokoh manga pujaan. Di Jepang, mereka menggunakan jalan Harajuku untuk berparade kostum manga setiap hari. Wah, luar biasa ya, demikian cintanya mereka pada manga. Bisa nggak ya, kita begitu pada komik buatan anak bangsa?

Kutipan : Kompas


Is this similiar to you?

Gambar komik Garfield tanggal 01-02-2011

Sejarah komik

Komik pertama kali muncul ialah pada tanggal 18 oktober 1896, sewaktu itu Richard Outcault mengeluarkan komik pertamanya berjudul "Yellow Kid" yang dikenal sebagai karakter komik modern pertama, permunculan pertamanya dimuat diNewyork Journal pada akhir tahun 1902, akhirnya sunday journal merelease buku tentang karakter tersebut sharaga 50 sen dan menjadi buku komik terbaik pada masa itu .. komik tersebut juga sudah berwarna.

Bagi kebanyakan orang Indonesia yang sempat menikmati dan hidup di era 80-an, mungkin tak ganjil jika mendengar nama Gundala Putra Petir, Godam atau Si Buta dari Goa Hantu. Ketiganya merupakan hero komik Indonesia yang sempat berjaya di zamannya. Sebelum akhirnya komik-komik dari Negeri Sakura menggesernya dan mendominasi rak-rak di toko buku komik di Nusantara.

Komik, tak bisa dipungkiri lagi, merupakan bagian dari kehidupan manusia. Ia adalah produk budaya pop yang digemari oleh pembaca dari.latar belakang sosial beraneka. Meski sering diasosiasikan dengan bacaan anak-anak, kini makin banyak orang dewasa yang turut menggilainya.

Maka dari itu, menarik sebenarnya untuk membahas bagaimana perjalanan komik. Ya, tulisan ini akan mengulas tentang kemunculan dan sejarah komik.

Namun sebelum menuju ke arah sana, perlu kiranya dijelaskan terlebih dulu mengapa komik disebut sebagai ’komik’? Hal ini penting karena dari definisi akan terlihat batasan-batasan dan klasifikasi terhadap apa yang disebut komik dan apa yang bukan komik.

Apa itu komik?

Pengertian komik dalam kamus Advanced English-Indonesian Dictionary (1991:169) amat mengecewakan dan tak memberikan detail definisi yang memuaskan. Di sana, komik hanya memiliki arti kata; 1. lucu 2. berkenaan dengan komedi atau lawakan.

Sedangkan Kristian Williams dalam jurnal ilmiahnya berjudul The Case for Comics Journalism menyebutkan, “comics are not merely a collection of images, but a collection of images placed in deliberate –though not necessarily chronological- order” (Williams, 2005:53).

Kemudian muncullah dua komikus AS, Will Eisner dan Scott McCloud yang berani mengakui komik sebagai salah satu bentuk ”seni” yang patut disepadankan dengan bentuk-bentuk seni yang lain. Maestro komik AS, Will Eisner menggunakan istilah seni berturutan untuk menjelaskan apa itu komik (McCloud, 2008:5).

Definisi komik makin lengkap dan spesifik ketika Scott McCloud menulis buku Understanding Comics. Komik sebagai kata benda, menurutnya adalah, gambar-gambar serta lambang-lambang yang terjukstaposisi dalam turutan tertentu, untuk menyampaikan informasi dan/atau mencapai tanggapan estetis dari pembacanya (McCloud, 2008:9). Sementara peneliti komik Marcel Bonnef (2008:7) menyebut komik sebagai ”sastra gambar”.

Kemunculan dan Sejarah Komik
Jika definisi komik menurut Scott McCloud dipakai, berarti komik sebenarnya sudah muncul beribu-ribu tahun lalu. Bahkan jauh sebelum Masehi. Tepat di Negeri Sphinx, ditemukan sebuah lukisan dalam kuburan Menna, seorang penulis di jaman Mesir Kuno (McCloud, 2008:14). Diperkirakan warisan “komik” itu dilukis pada 1.300 SM.
Gb.1 Lukisan dalam kuburan Menna.
Lukisan tersebut berkisah tentang petani yang sedang memanen ladang gandum. Cara bertutur dan membacanya zig-zag, dimulai dari bawah lalu ke atas.
2.700 tahun kemudian, ditemukan ”komik” di Meksiko. Sebuah gambar berwarna berjudul ”Kuku Macan” 8 Rusa ini ”ditemukan” sekitar tahun 1519. Sketsa sepanjang 36 kaki (12 meter) ini menceritakan seorang pahlawan militer dan politikus besar pada tahun 1049 (McCloud, 2008:10).

Lalu di benua Eropa, Prancis tepatnya ada ”komik” yang dinamai Permadani Bayeux. Permadani selebar 230 kaki (76 meter) ini menggambarkan penaklukan Norman atas Inggris yang berawal pada 1066 (McCloud, 2008:12-13). Cara membacanya dimulai dari kiri ke kanan.
Selain itu di negara yang sama, 17.000 tahun silam di Gua Lascaux sebenarnya juga telah ditemukan “komik” kuno. Para arkeolog menemukan gambar-gambar berwarna di dinding gua yang berada di Prancis Selatan itu. Seperti gambar banteng, bison dan kerbau.

Namun Marcel Bonnef (2008:16) menilai temuan gambar di dinding Gua Lascaux masih terlalu prematur jika dianggap sebagai bentuk arkais dari komik. Dan ini berlaku juga untuk semua ”komik” kuno yang telah dijelaskan tadi. Karena menurutnya pengertian komik masih, ”sedang diusahakan untuk didefinisikan secara jelas”(Bonnef, 2008:16).

 Era Komik Modern
Memasuki era renaissance, kerumitan cerita bergambar mulai berkembang dan mencapai puncak keemasan di tangan cekatan William Hogarth (McCloud, 2008:16). Judulnya Harlot’s Progress, muncul tahun 1731. Karya Hogart ini lebih mirip rangkaian lukisan dan ukiran yang dipandang berdampingan dan berangkaian. 
1873, Rudolphe Topffer yang asli Swiss menyelesaikan komiknya berjudul The Adventures of Obadiah Oldbuck. Untuk pertama kalinya di Eropa, ia menggunakan kartun dan panel-panel pembatas, serta menyelaraskan kata-kata dengan gambar sehingga saling mendukung satu sama lain (McCloud, 2008:17). Ia lalu didaulat sebagai bapak komik modern.






Gb.2 Beberapa panel komik karya Rudolphe Topffer



Lalu pada tahun 1884 di AS, Ally Sloper membuat komik strip berjudul “Half Holiday”. Karya ini di kemudian hari diklaim sebagai pelopor komik strip majalah di dunia. Lalu muncul “Hogan’s Alley” karya Richard Felton Outcault yang dianggap sebagai kebangkitan pertama komik AS. Satu tahun setelahnya Outcault baru menerbitkan “The Yellow Kid” yang fenomenal itu.
Memasuki abad ke-20, sekitar tahun 1930-an, di AS mulai muncul komik-komik ber-genre superhero dengan ciri khas pakaian ketat dan berotot. Diawali dari Superman (1938), tokoh-tokoh superhero lainnya lahir mengikuti: Spiderman, Fantastic Four, Batman. Sementara di Eropa dan Asia, komik drama petualangan, Tintin (1929) karangan Herge dan komik superhero Jepang, Astroboy (1952) karya Ozamu Tezuka lahir.

Komik yang semakin digemari ternyata pernah mengalami masa suram. Di AS khususnya, pada tahun 1950-an. Gelombang kebencian dan pembakaran secara massal terhadap komik makin marak. Buku-buku komik dibakar di jalan-jalan di AS.
Pemicunya adalah buku Seduction of the Innocent karangan psikiater Fredric Wertham. Buku Wertham menyatakan komik mengandung segala keburukan, mulai dari kejahatan remaja sampai penyimpangan seksual sampai kebencian ras (McCloud,2008:86). Kemarahan masyarakat AS saat itu jatuh kepada komik-komik favorit ber-genre: seram, kriminal dan horor.
Fenomena tersebut kemudian memaksa suprastruktur AS memunculkan standar dan regulasi tentang komik yang disebut The Comics Code. Aturan inilah yang kemudian membatasi para penulis komik untuk berkreasi dalam mengeksplorasi tema dan gambar. Praktis pada tahun-tahun 60 hingga menjelang 80-an, komik-komik AS hanya didominasi oleh tema superhero.Tokoh-tokoh superhero hadir seperti diulang-ulang dan tak memiliki nilai kebaruan (baca: berotot, berpakaian ketat, yang baik selalu menang-yang jahat selalu kalah).
Baru pada 1980-an beberapa seniman komik AS mulai ”iseng” meredefinisi genre tersebut. Mereka yang paling memahami pahlawan super mulai mendekonstruksi superhero, dan berharap dapat memberi nafas baru ke dalamnya dengan melanggar hampir semua ”aturan” yang sudah tahan uji (McCloud, 2008:117).

Contohnya : The Dark Knight Returns karya Frank Miller. Batman dikarakterisasikan sebagai seorang pahlawan yang sudah berusia uzur plus pemarah. Lalu ada Watchmen, kisah sekelompok pahlawan “urakan” ciptaan Alan Moore dan Dave Gibbons.


    Gb.3 dan Gb.4 Batman dalam Dark Knight Returns  

(Frank Miller) dan Rorschach dalam Watchmen (Alan Moore dan Dave Gibbons).
Genre komik makin kaya memasuki tahun 90-an. Komik otobiografi seperti Peepshow, Yummy Fur, Palookaville asal Kanada kemudian menemukan pembaca dan pasarnya sendiri. Tema kemanusiaan, humor yang ada pada komik Bone, Akiko, Castle Waiting, Scary Godmother juga hadir memberi suntikan baru bagi buku komik fantasi (McCloud,2008:112). Komik bidang olahraga (Shoot!), jurnalistik (Palestine), atau komik erotis (Golden Boy, komik-komik Hentai) semakin memberi keleluasaan bagi pembaca untuk mencecap karya yang beragam tema.

Sekilas Komik Indonesia

Di Indonesia sendiri, kehadiran komik muncul dari pengaruh agama-agama. Di antaranya Hindu, Budha dan Islam. Relief di Candi Borobudur misalnya, di situ diperlihatkan adegan-adegan bagaimana ajaran Budha kepada manusia untuk mencapai nirwana. 
Sementara di Prambanan diperlihatkan pahatan-pahatan relief kisah Ramayana. Lalu ada Sunan Kalijaga yang memperkenalkan Islam lewat kesenian wayang. Patut diketahui, kesenian wayang menurut Marcel Bonnef (2008:19) merupakan cikal bakal komik juga. Karena wayang, ujarnya, menampilkan tipe penceritaan dengan sarana gambar.
Komik mulai memasuki Indonesia lewat media massa. Sebelum Perang Dunia II, harian berbahasa Belanda, De Java Bode (1938), memuat komik karya Clinge Doorenbos yang berjudul Flippie Flink dalam rubrik anak-anak (Bonnef, 2008:19). Lalu ada Flash Gordon yang termasyur itu diterbitkan oleh mingguan Orient. Komik strip karya Kho Wang Gie mulai muncul di media massa China, Sin Po pada 1930. Setahun berikutnya, komik strip berjudul Put On muncul di surat kabar yang sama. Put On yang mengisahkan kejenakaan seorang Cina gendut sebagai tokoh sentral, berhasil memikat warga Jakarta pada saat itu.
Sedangkan untuk komik hasil karya anak negeri yang muncul saat itu adalah Mentjari Puteri Hidjau karya Nasrun A.S. Komiknya dimuat di mingguan Solo, Ratu Timur. Lalu masih ada Pak Leloer (1942), dan Roro Mendut di Sinar Matahari yang telah terbit sejak pendudukan Jepang.
Demam komik bergenre superhero tampaknya tak hanya terjadi di AS. Indonesia juga mengalami endemi serupa. Komik Sri Asih (kerap dianggap sebagai jiplakan superhero AS, Wonder Woman) terbit pada 1954. Ada pun komikusnya R.A Kosasih sekarang dianggap-dan memang sepatutnya-sebagai ”bapak” komik Indonesia (Bonnef,2008:24). Selain itu lahir pula Puteri Bintang dan Garuda Putih karangan Johnlo.
Untuk seterusnya komik Indonesia pernah mengalami masa ”menceritakan kembali” perjuangan dan nasionalisme a la Soekarno. Yaitu pada tahun 1963-1965. Lepas dari masa penuh politisasi, komik Indonesia mulai menemukan kebebasannya pada 1964-1966. Di mana tema roman remaja menjadi dominan pada masa itu. 
Pasca kejadian 30 September 1965, komik Indonesia makin tak menentu nasibnya. Hal ini dipengaruhi karena adanya pengawasan ketat terhadap segala jenis bacaan. Terutama literatur yang menyinggung paham komunisme.
Baru memasuki 80-an, komik Indonesia mengalami kemunduran. Jagoan-jagoan semacam Pandji Tengkorak, Si Buta dari Gua Hantu, Gundala Putra Petir, Godam mulai turun pamornya. Ini diakibatkan oleh masuknya ”serangan bertubi-tubi” komik Barat. Apalagi di tahun 90-an, dengan masuknya komik Negeri Matahari Terbit makin menenggelamkan komik karya anak negeri.

Gb.5 Gundala Putra Petir karya Hasmi.

Meski begitu, baru memasuki abad 21, industri komik Indonesia mulai menggeliat lagi. Beberapa penerbit di Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan komik dalam negeri mulai menerbitkan karya komikus lokal. Di antaranya: Benny & Mice, Pandji Koming, Mat Jagung: Jaksa Nanggung Pemberantas Korupsi, Sawung Kampret.


Referensi 
Bonneff, Marcel. 2008. Komik Indonesia. Jakarta: KPG.
McCloud, Scott. 2008. Reinventing Comics: Mencipta Ulang Komik, Bagaimana
Imajinasi dan Teknologi Merevolusi Seni Komik. Jakarta: KPG.
McCloud, Scott. 2008. Understanding Comics: Memahami Komik. Jakarta: KPG.
Salim, Drs. Peter. 1991. Advanced English-Indonesian Dictionary: Third Edition.
Jakarta: Modern English Press.
Williams, Kristian. 2005. The Case for Comics Journalism: Artist-reporters leap tall
conventions in a single bound. Di dalam Columbia Journalism Review Mar/Apr
2005 Edition. Hlm 53.
Sumber Gambar

Minggu, 23 Januari 2011

heloooo this is my first post lalalalala *singing*

hai..... hemmm my name is Amalia.... hem..... hem you can call me Amel.... yes, Amel...... hai..... hem... oh my God I really have no idea about what I supposed to do here. huaaah okay, listen, this is my confession, I'm so gaptek, I swear I don't know how to make this blog looks more interesting like the other blog that you've ever seen(poor me). and actually, I made this blog just because of my teacher at school gave me an assignment, and you know laaaah.. you know me so well~ the assignment is 'make your own blog by your self' *DZINK!* yeah, simply right? may be for some people who not gaptek like me that's not a big deal, but, have you ever thought about some people like me? who so gaptek like me? okay, maybe none, but don't you know that really feels like 'OH MY GOD!' for me? for may be the one of million who have some social networking that made by my young sister(that's so embarrassing you know?) yeah... now you know me so well~ now, you know how gaptek I am ha ha ha(sad me) but , don't worry, now(no no I mean.. maybe later) I'll try to make this blog looks more interesting. trust me, it works! yeaaaaaah! amin. wasalam.